Pada sang malam, aku bergumam
Adakah temaram yang tertimbun diam?
Pada sang hujan, aku ungkapkan
Masihkah rintihan tak terobati derasnya doa dan harapan?
Pada sang fajar, aku pun sadar
Bahwa tak ada impian yang mekar tanpa angan yang mengakar
Dan pada dirimu,
Aku berbisik pada kalbu
Akankah kau ada dan berada bersamaku selalu?
Namun, Semua hanyalah lamun yang terlanjur ku tenun
Ibn Usman At Tijaly