Apa Itu Lockdown? Bahas dan Kupas Pertanyaan Seputar Lockdown

Apa itu lockdown? Apa saja jenis-jensi lockdown? Apa itu lockdown parsial dan total? penerapan lockdown total dan parsial, lockdown di amerika dan filipina, lockdown untuk Indonesia

FORUMBACA.COM – Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin tak terkendali, banyak negara-negara yang memilih kebijakan lockdown untuk membantu mengatasi pandemi ini. Kebijakan ini pertama kali dilakukan oleh China ,sebagai pusat penyebaran pandemi pertama. Adapun negara-negara lain yang kemudian mengikuti jejak China, diantaranya: Amerika Serikat(AS), Australia, Italia,India, dan Filipina. Bagaimana dengan Indonesia? Akankah Lockdown menjadi solusi yang tepat untuk Bumi Pertiwi kita?

Apa itu Lockdown?

Lockdown adalah suatu kebijakan dimana karantina suatu wilayah diberlakukan untuk mencegah penyebaran pandemi yang lebih luas. 

Apa saja jenis-jenis Lockdown?

Lockdown terbagi menjadi dua tipe yaitu: lockdown parsial dan lockdown total. 

Apa itu Lockdown Parsial?

Dalam lockdown parsial semua akses untuk masuk maupun keluar wilayah ditutup. 

Apa itu Lockdown Total?

Lockdown total hampir sama dengan lockdown parsial, namun terdapat tambahan peraturan yaitu warga tidak diperbolehkan keluar rumah kecuali untuk urusan yang sangat mendesak seperti pergi ke rumah sakit atau supermarket untuk membeli bahan pangan, jika hal tesebut dilanggar maka akan ada hukuman tersendiri untuk mereka. 

Dimana Penerapan Lockdown Total atau pun Parsial?

Dalam skema lockdown total, transportasi publik juga tidak boleh beroperasi. Kebijakan lockdown total sedang diterapkan di India dan Filiphina.Sedangkan lockdown parsial sedang dalam penerapan oleh Amerika Serikat(AS) dan Australia.

Para turis di Filipina diberikan waktu 72 jam untuk segera meninggalkan Filipina 
Baca Juga:  4 Situs Bahasa Inggris Ini Dijamin Buat Mahasiswa Gercep Kuliah!

Bagaimana Lockdown di Filipina?

Filipina telah memutuskan untuk melakukan lockdown total mulai 15 Maret hingga satu bulan kedepan di kota Manila yang dianggap sebagai pusat penyebaran Covid-19.
Kebijakan ini di putuskan ketika angka kasus corona di Filipina telah mencapai 52 kasus dengan total korban tewas 3 orang dan 1 pasien sembuh.Para turis diberikan waktu 72 jam, hingga 20 maret untuk segera meninggalkan Filipina sebelum semua akses keluar/masuk ditutup. 
Selain itu, semua gedung seperti mall, restoran dan gedung sekolah juga akan ditutup.Kecuali Rumah Sakit, bank, apotik, dan supermarket tetap dibuka sebagai sarana bertahan hidup. 
Peraturan untuk pembatalan segala agenda yang mengumpulkan orang banyak juga diterapkan. Masyarakat pun juga dilarang untuk meninggalkan rumah jika tidak ada kebutuhan khusus, dan jika mereka meninggalkan rumah tanpa alasan yang crucial,maka denda/hukuman akan dijatuhkan.

Bagaimana Lockdown di Amerika Serikat (AS)?

Sedangkan di Amerika Serikat lockdown parsial diterapkan di kota New York, dimulai pada 20 Maret hingga 7 April. Kebijakan ini mulai dilaksanakan ketika angka kasus COVID-19 di New York melonjak melewati 8.000 pada hari Jumat(20/03). 

Petinggi New York mengeluarkan perintah khusus untuk menutup beberapa bisnis kecuali bisnis-bisnis penting seperti rumah sakit, supermarket, dan bank. Sementara itu restoran masih dapat menyediakan take-out dan pengiriman. Segala pertemuan individu dengan berbagai kapasitas wajib dibatalkan. Namun, ada juga beberapa orang yang masih diperbolehkan bekerja.

Bagaimana Jika Lockdown diterapkan di Indonesia?

Dari dua gambaran lockdown yang diterapkan dua negara tersebut, Indonesia belum cukup mampu untuk melakukan lockdown total. Karena dari sektor ekonomi Indonesia, yang sebagian besar diperoleh dari UMKM, menunjukkan jika semua bisnis ditutup maka rakyat Indonesia tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya, namun hal tersebut bisa dihindari jika pemerintah Indonesia memberi kompensasi bagi rakyatnya. 

Baca Juga:  Program Guru Berbagi Kemendikbud, Tempat Berbagi RPP dan Solusi Pembelajaran Jarak Jauh untuk Guru

Lockdown Total untuk Indonesia?

Seperti India yang memberikan paket stimulus ekonomi senilai Rp.360 trilliun untuk rakyat miskin selama masa lockdown. Namun jika dilihat dari segi kedisiplinan maupun kewaspadaan akan adanya pandemi, Indonesiaa lebih cocok menerapkan lockdown total. Karena kedisiplinan dan kewaspadaan dalam diri rakyat indonesia masih sangat rendah. Terbukti dengan himbauan physical- distancing dan tinggal dirumah yang masih banyak dihiraukan oleh warga.

Atau Lockdown Parsial untuk Indonesia?

Bagaimana dengan lockdown parsial, apakah Indonesia mampu? Jika dilihat dari kebijakan yang diterapkan Amerika Serikat, dimana beberapa sektor bisnis selain bisnis crucial masih diperbolehkan untuk beroperasi, maka sektor ekonomi Indonesia tidak akan terlalu tergoncang.

Namun jika dipertimbangkan dengan kedisiplinan dan kewaspadaan masyarakat, lockdown parsial tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia. Kecuali ada peraturan khusus yang mengatur warga untuk bersikap disiplin.

Dalam kasus ini, yang menjadi masalah bukanlah kebijakan mana yang cocok untuk Indonesia, tapi kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk bekerja sama dan waspada akan adanya pandemi ini.

Pemerintah mengambil suatu kebijakan pasti atas beberapa pertimbangan yang matang, jadi tidak mungkin pemerintah akan menjatuhkan negaranya sendiri. Kita tahu bahwa ekonomi negara kita sangat lemah, maka dari itu pemerintah bukan hanya ingin menyelamatkan kita dalam sektor kesehatan saja, namun juga ekonomi. 
Jika ada satu perahu yang dapat menyelamatkan dua manusia ,kenapa tidak?. Satu perahu disini adalah himbauan pemerintah untuk melakukan physical-distancind dan tetap dirumah. Dua manusi yang dimaksud adalah sektor kesehatan dan ekonomi Indonesia.
Ada pendapat lain? Tulis di kolom komentar di bawah.

Penulis: Izzatun Nabila