FORUMBACA.COM – Bahwasannya salah satu faktor terpenting yang menentukan kesuksesan seseorang menjalani kehidupannya adalah pola pokir. Apa yang kita pikirkan secara konsisten berdampak langsung terhadap perilaku kita dan begitu sebaliknya. Lalu, bagaimana karakter terbentuk dan bagaimana pola pikir bekerja?
Bagaimana karakter seseorang terbentuk
Dalam kehidupan sehari-hari pastinya kalian akan ber-interaksi dengan banyak orang. Begitu pula seterusnya, di masa yang akan datang pastinya akan selalu bertemu dengan orang-orang baru. Orang-orang baru ataupun teman-teman di sekeliling kita pastinya memiliki latar belakang yang berbeda.
Semisal dari keluarga seperti apa dia tumbuh, di lingkungan seperti apa dia dibesarkan, dengan siapa mereka menghabiskan waktunya, atau bahkan bagaimana dia menjalani kehidupannya. Tahukah kalian bahwa sebenarnya lingkungan dan kehidupan sehari-hari kita mempengaruhi cara kita bersosialisasi dengan orang lain, cara kita memperlakukan orang lain, baik dan buruknya kita.
Kenapa bisa begitu? Bahwasannya secara tidak langsung, karakter dan sifat seseorang terbentuk dari keseharian dan sekeliling kita. Pernah dengar kalimat yang mana, “you are the five most person you spend time with everyday” Yang dimaksud adalah kamu adalah orang-orang yang sering kamu habiskan waktu bersama setiap harinya.
Itu artinya bahwa dengan siapa kamu berinteraksi setiap harinya menentukan karaktermu, karena secara tidak langsung seseorang mengadaptasi karakter orang lain, dan pada akhirnya seiring dengan berjalannya waktu, dengan keadaan dia sadar atau tidaknya, seseorang juga akan mengadopsi sifat dan karakter atau perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya. Ini juga bekerja dalam pertumbuhan anak, dimana biasanya sering sekali kita diminta untuk harus menjaga lingkungan dan pertemanan anak, karena sangat dapat mempengaruhi pola pikir dan karakter si anak itu sendiri.
Bagaimana karakter menentukan tingkat kepercayaan diri seseorang
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh university of notre dame di USA yang mana menjelaskan bahwa karakter mengacu pada dimensi moral khusus dari diri. Pembentukan karakter yang melibatkan proses evaluasi diri dimana individu membandingkan deskripsi mereka tentang diri mereka sendiri, dengan deskripsi mereka tentang diri mereka sendiri seperti yang mereka inginkan (idea self) dan apa yang mereka takutkan (dreaded self).
Dalam kaitannya dengan kepercayaan diri, itu bertarti seseorang memiliki pandangan sendiri terhadap diri nya sendiri sebelum benar-benar melakukan sesuatu atau (get into action). Beberapa orang yang memiliki kepercayaan diri kurang. biasanya terlalu menghubungkan deskripsi tentang diri mereka dengan apa yang mereka takutkan (dreaded self) yang pada akhirnya menghambat mereka untuk benar-benar melakukan sesuatu karena pikiran-pikiran takut yang sudah muncul terlebih dahulu di kepala mereka.
Kita bisa lihat di beberapa kesempatan ketika seseorang memiliki kepercayaan diri kurang saat berbicara di depan umum, itu memang bisa dikaitkan karena beberapa faktor, tetapi salah satunya yaitu karena mereka sudah memiliki rasa takut dalam diri tentang pandangan-pandangan orang lain terhadap dirinya, pun padahal dilakukan saja belum, bukan?
Semua itu tentang pola pikir
Semua aktifitas yang kita lakukan dimulai dari bangun tidur, menuju siang hari, beraktivitas dan kembali di waktu istirahat, yang pada akhirnya kembali lagi ke pagi, dititentukan oleh bagaimana pola pikir kita bekerja. Kita sendirilah yang menenrtukan bagaimana hari-hari kita berjalan. Misalnya jika kalian memiliki mindset untuk menjadikan hari ini hari baik. Maka kalian tidak akan membiarkan seorang pun membuat hari kalian menjadi buruk.
Apapun yang orang lain lakukan atau jika ada hal yang tidak terduga terjadi, kalian bisa mengontrol perasaan-perasaan kalian untuk tidak terpengaruh. Kenapa bisa begitu ? Faktanya bagian terpenting yang bekerja dalam proses pergerakan tubuh yaitu otak. Otak mengontrol apa yang kita pikirkan dan rasakan, bagaimana kita belajar dan mengingat, dan cara kita bergerak dan berbicara.
Ketika sebuah pesan masuk ke otak dari mana saja di tubuh, otak memberi tahu tubuh bagaimana harus bereaksi. Misalnya, jika kita menyentuh kompor panas, saraf di kulit kita mengirimkan pesan rasa sakit ke otak kita. Otak kemudian mengirimkan pesan kembali mengirimkan otot-otot di tangan kita untuk menarik diri. Untungnya, perlombaan estafet neurologis ini terjadi dalam sekejap.
Maka dari itu, bagaiman pentingnya menjaga pola pikir kita dari mulai kita bangun untuk tetap memotivasi kita meklakukan hal-hal positif dan tidak membiarkan satu orang pun menentukan baik dan buruk hari-hari yang kita jalani.
Adapun kinerja otak ditentukan dari bagaimana kita menggerakan tubuh atau intensitas kita berolahraga dan menjalani pola hidup sehat. Semua itu berkaitan dengan dipembahasan penulis sebelumnya bagaimana olahraga membuat kinerja otak lebih baik.
