Penyakit Nyeri Saat Haid, Apakah Berbahaya?

FORUMBACA.COM – Haid atau biasa kita kenal dengan istilah menstruasi merupakan proses peluruhan dinding rahim yang keluar bersamaan dengan sel-sel tubuh melalui vagina. Umumnya wanita mengalami haid pertama pada rentang usia 12 hingga 16 tahun dengan masa haid antara 3-7 hari.

Uniknya, ketika memasuki periode. haid, pasti akan diikuti dengan “tanda” yang berbeda-beda bagi setiap wanita atau dikenal dengan nama Pre Menstrual Syndrome (PMS).

Adanya ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan terjadinya PMS. Salah satu yang paling sering dialami oleh kebanyakan wanita yaitu nyeri haid atau dismenore atau bisa juga disebut delepen.

Sebagian besar perempuan yang mengalami dismenore sering menganggap hal ini berbahaya, hal ini dikarenakan penderita mengalami menderita rasa sakit yang tidak tertahankan pada area perut bagian bawah dan dapat menjalar ke punggung ataupun paha bagian dalam sehingga memiliki rasa takut yang berlebihan dan akhirnya stress.

Hal ini tentu bukanlah hal yang bagus karena dapat menyebabkan siklus keluarnya darah haid menjadi tidak lancar atau bahkan tiba-tiba berhenti.

Jenis-Jenis Nyeri Haid atau Delepen

Nah, hal yang perlu kita ketahui bahwasanya nyeri haid atau delepen ternyata terbagi menjadi dua jenis lho! apa sajakah itu?


1. Dismenore Primer

Disebabkan oleh terbentuknya sel-sel lapisan dinding rahim oleh zat kimia alami dalam tubuh yang disebut prostaglandin. Zat inilah yang kemudian akan merangsang otot halus yang ada pada dinding rahim agar berkontraksi. Jika kadar prostaglandin semakin tinggi, maka nyeri yang dirasakan juga semakin kuat.

Baca Juga:  10 Istilah Perkuliahan yang Wajib Maba Kenali !
Puncak kadar prostaglandin tertinggi yaitu pada hari pertama menstruasis. Lapisan dinding Rahim akan terlepas dengan sendirinya pada hari kedua dan seterusnya dan kadar prostaglandin akan menurun. Jenis Dismenorea inilah yang kerap dialami remaja pada umumnya dan bukan termasuk penyakit. Batas umur bagi wanita mengalami dismenore ini yaitu antara 20 sampai 24 tahun, dimana frekuensi nyeri yang dirasakan akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. dan adanya kemunduran saraf di rahim akibat penuaan.

2. Dismenore Sekunder

Merupakan menstruasi yang disertai nyeri selama beberapa hari pada awal periode menstruasi. Dismenore tipe ini biasa terjadi pada wanita yang menginjak usia 25 tahun keatas atau telah menikah. Pada penderita dismenore sekunder terjadi gangguan pada organ reproduksi, sehingga rasa sakit yang diderita lebih parah dan berlangsung lebih lama dari pada penderita dismeore primer.

Mengobati atau Mengatasi Nyeri Haid (Delepen)

Untuk penanganannya sendiri bagi wanita yang belum mengetahuinya, dapat melakukan pengobatan awal sebagai berikut:

a. Secara Farmokologi, yaitu pemberian obat yang bersifat analgetik seperti paracetamol, maupun obat hormonal yang di tunjukkan untuk menekan ovulasi dan tentunya atas saran dokter.

b. Non Farmakologi, antara lain kompres dengan botol hangat tepat pada bagian yang terasa kram, minum-minuman yang hangat dan yang menggandung tinggi kalsium, serta pastikan waktu istirahat cukup selama sebelum dan sesuadah periode menstruasi.

Dan yang paling utama yaitu melakukan olahraga rutin, karena latihan yang sedang dan dilakukan secara teratur dapat meningkatkan pelepasan hormon endorfin beta yang sering disebut sebagai penghilang nyeri alami tubuh ke dalam aliran darah, sehingga dapat mengurangi nyeri haid atau delepen.

Jika rasa sakit yang dirasakan semakin parah dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, disarankan agar segera konsultasikan dengan dokter agar penanganan yang didapat lebih tepat dan sesuai. Hal tersebut dilakukan guna mencegah seuatu yang tidak diinginkan terjadi, mengingat organ kewanitaan termasuk daerah yang sensitif dan tidak dapat dilihat secara langsung. Semoga bermanfaat !

Baca Juga:  Beasiswa LPDP: Buka Peluang Masa Depan Anda
Oleh : Ferdila Ayu Amanda