FORUMBACA.COM – Penulis membuat artikel ini dengan maksud untuk memperingati hari internasional untuk mencegah eksploitasi dalam perang dan konflik bersenjata. Dengan harapan memberikan wawasan bagi masyarakat akan bahaya dari perang terhadap lingkungan. Kemudian, mendorong setiap individu untuk saling mengingatkan dampak besar adanya perang dan konflik bersenjata. Dengan memaparkan beberapa perang di beberapa negara seperti Yemen, Afghanistan, dan Vietnam.
Daftar Isi
Seberapa krisis keadaan lingkungan bumi kita?
Data PBB menunjukkan terdapat 1,5 miliar orang, lebih dari 20 persen populasi di dunia, bertempat tinggal di daerah yang terlibat langsung dampak konflik. Lalu, berada di negara yang rapuh akibat konflik bersenjata ataupun perang.
Kita tahu betul bahwa perang dan konflik bersenjata mengakibatkan risiko besar bagi kemanusiaan. Bahkan dampak terhadap berbagai bentuk kehidupan di muka bumi ini. Terlalu banyak nyawa tidak bersalah, dan berbagai jenis makhluk hidup, yang telah dipertaruhkan.
Tujuan PBB mengadakan peringatan hari internasional untuk mencegah eksploitasi lingkungan dalam perang dan konflik bersenjata.
PBB mendorong seluruh masyarakat di dunia untuk memperbarui komitmen seluruh keikut sertaan masyarakat di dunia melindungi planet dari efek perang. Serta, melemahkan dampak langsung perang dan konflik bersenjata terhadap planet. Pada saat ini bumi kita sudah terancam karena adanya pemanasan akibat perubahan iklim yang tidak terkendali.
PBB tetap berkomitmen untuk bekerja dengan pemerintah, bisnis, dan warga negara untuk melindungi lingkungan sebelum, selama, dan setelah konflik bersenjata.
Pada tanggal 5 November 2001, PBB menetapkan hari internasional untuk mencegah eksploitasi lingkungan dalam perang dan konflik. Pada akhhirnya ditetapkan pada tanggal 6 November sebagai hari peringatan internasional.
Dampak perang dan konflik bersenjata terhadap lingkungan di beberapa negara.
Afghanistan : Kerusakan satwa liar (dampak perang terhadap lingkungan)
Perang besar yang melibatkan pasukan bersenjata dari Uni Soviet mempengaruhi lingkungan Afghanistan. Penggunaan senjata menimbulkan dampak merusak pada satwa liar lokal serta populasi manusia dengn kondisi sangat krisis. Rusaknya lingkungan sebagian besar daerah di Afghanistan, Kabul, membuat penduduknya harus berburu. Pemburuan ini dilakukan untuk mencari makan dan menghidupi diri sendiri dan keluarganya.
Banyak orang yang sakit karena kekurangan gizi dan juga karena senjata yang digunakan. Salah satu jenis bom, disebut, mengeluarkan radiasi yang terbukti menyebabkan kanker. Salah satu faktor yang mempengaruhi populasi hewan adalah penggundulan hutan. Para pengungsi menebang pohon untuk berlindung atau pohon dihutankan secara ilegal untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini membuat lebih banyak habitat alami hewan yang dihancurkan dan menyebabkan mereka pindah ke rumah baru. Bahan peledak, seperti misil, bom, dan ranjau, juga menurunkan populasi hewan.
Yemen: Krisis Bahan bakar (dampak perang terhadap lingkungan)
Perang saudara Yemen yang masih berlanjut sampai sekarang sejak 2014 silam membawa dampak besar terhadap ketersediaan bahan bakar. Konflik ini tidak hanya mendorong sebagian besar penduduk dilanda kelaparan tetapi juga membuat Yemen mengalami krisis bahan bakar.
Masyarakat menggantikan bahan bakar dengan melakukan pengumpulan kayu bakar secara masal untuk menghadapi kekurangan gas alam. Kebutuhan masyarakat yang terus meningkat akan bahan bakar membuat keadaan semakin parah d tengah perang saat ini.
Di tengah pandemi yang melanda dunia dari akhir tahun 2019 ini membuat risiko jutaan orang tertular virus corona dan penyakit. Virus dan penyakit ini ditularkan melalui air seperti kolera akibat kekurangan bahan bakar. Kekurangan bahan bakar ini mempengaruhi operasi rumah sakit, menghentikan layanan transportasi umum, dan membuat harga barang kebutuhan pokok melonjak. Kurangnya solar mengancam memaksa rumah sakit untuk menghentikan operasi di tengah wabah virus korona.
Vietnam: Perusakan habitat dan pengungsi (dampak perang terhadap lingkungan)
Perang vietnam terjadi pada tahun setelah 1945. Pada saat itu AS mengirimkan pasukan untuk menyemprotkan herbisida ke hutan dan rawa bakau. Pasalnya tempat itu merupakan lahan yang mejadi tempat perlindungan bagi tentara gerrilya vietnam. Pada saat itu diperkirakan 20 juta galon herbisida digunakan dan telah menghancurkan sekitar 4,5 juta hektar pedesaan. Bberapa daerah di vietnam yang terkena herbisida tidak akan pulih untuk beberapa dekade yang jangka waktunya tidak pendek.
Terlebih lagi dampak yang ditimbulkan oleh perang ini menjadi bencana besar. Deforestasi yang meluas, perburuan yang tidak terkendali oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kemudian, terlebih lagi erosi tanah, dan pencemaran tanah dan air oleh kotoran manusia. Ini terjadi karena ribuan manusia terpaksa untuk menetap di daerah baru.
Penulis: Jessica Yunanda Bahtiar
Sumber terkait:
- Malikyar, Nejat, 2017, THE EFFECTS OF WAR ON THE ENVIRONMENT –AFGHANISTAN
- 10 Krisis konflik oleh crisisglobal.group