You are currently viewing Sadar (Sajak)

Sadar (Sajak)

Aku teringat sebuah masa-masa yang penuh akan kenangan
Masa yang diawali segala bentuk pertemuan yang hadirkan kebahagiaan
Yang dengan perlahan berevolusi menjadi sebuah perjalanan yang entah sudah sejauh mana langkah ini tertapakkan
Kemudian perpisahanlah yang dijadikan alasan untuk mengakhiri segala langkah perjuangan dan penantian

Aku juga masih menyimpan semua kisah -yang mungkin- telah kau lupakan
Kala hambatan demi hambatan silih berganti berdatangan
Tak pernah absen tuk menampakkan wujudnya di tiap kali kesempatan
Seolah-olah tak mengizinkan semua angan yang diharapkan berakhir menjadi suatu kenyataan

Hingga detik ini pun aku masih saja berpikiran
Ketika berakhirnya suatu harapan yang telah lama terapalkan oleh doa dan keyakinan
Maka akan selalu ada impian-impian lain yang akan tumbuh subur bersamaan
Cukup yakinkan saja pada kalbu agar dapat bertahan melanjutkan perjalanan demi terwujudnya impian yang tengah diperjuangkan

Dan darinya, ku dapatkan pelajaran
Semua yang dianggap menyenangkan tak bisa pastikan kehadirannya hanyalah tentang kebahagiaan
Begitupun yang dianggap menyebalkan, adakah maksud dan tujuan lain yang tersimpan?

Namun apakah kesadaran atas kesalahan dan kesalahan atas kesadaran itu mudah dirasakan dan dibedakan?

Malang, 19 Juni 2020
@dimaskhdr_

Baca Juga:  Gaduh yang Gundah (Puisi)

Dimas Khaidar

"Still prepared to be a Real Human"