FORUMBACA.COM – Jika berbicara tentang hewan pengganggu, apa yang akan kalian pikirkan? Mungkin kalian akan menyebutkan salah satu dari mereka adalah ular, semut, bahkan nyamuk. Akan tetapi bagaimana jika kita berbicara mengenai Tikus?
Kita sering memiliki spekulasi bahwa tikus adalah hewan yang cukup mengganggu, hama dan menimbulkan penyakit jika tidak berhati-hati. Bahkan tidak jarang banyak orang mengeluhkan tentang suara bising kerusakan atap rumah ataupun makanan hilang karna ulah hewan tersebut.
Akan tetapi apakah puluhan negara memiliki respon yang sama seperti yang kita pikirkan saat melihat pendapat tersebut?
Mari perbaiki persepsimu setelah membaca ulasan berikut, karna nyatanya para binatang berbulu yang dianggap pengganggu ini telah membantu membersihkan sebanyak 13.200 ranjau dari ladang yang penuh di Tanzania, Mozambik, Angola bahkan Kamboja.
Mengapa ada ranjau? Jika menelisik terhadap berbagai problematika dunia, kita akan memahami bahwa 60 lebih negara masih menyimpan ranjau darat yang tersembunyi akibat dari sisa-sisa peperangan lho!
sumber gambar : www.voaindonesia.com |
Hal tersebut sangat mengerikan, menimbulkan banyak warga kehilangan anggota tubuhnya bahkan kematian hingga 800 orang perbulan dimana mereka notabene adalah warga sipil yang tidak berdosa. Belum terhitung dengan ribuan orang lain yang mengalami cacat seumur hidup.
Jika kita ingin melihat kasusnya, pada tahun 2012 terdapat 4.325 korban akibat ranjau tersebut dan kemudian pada 2013 mengalami penurunan menjadi 3.308 korban di seluruh dunia. Lantas mengapa tidak menggunakan detektor logam atau anjing? Hal tersebut di rasa tidak efektif karna bisa membahayakan nyawa para pekerja dan memerlukan biaya dan tenaga yang cukup banyak.
Maka dari itu kita dapat menggunakan hewan apa untuk menyelesaikan permasalahan ini? Tikus, yups hewan yang dianggap hama tersebut memiliki dampak besar untuk menjadi pahlawan berbulu dengan pelatihan yang sangat keren lho!
Sumber gambar : www.pinterest.com/amp/pin/308848486922881876/ |
Siapakah yang melatih tikus-tikus tersebut?
Mari berkenalan dengan APOPO, dengan kata lain kita bisa memahami APOPO dengan sebutan “Anti-Persoonsmijnen Ontmijnende Product Ontwikkeling”, jika di bahasa inggris memiliki lafal ” Anti-Personnel Landmines Removal Product Development”
Bagaimana latar belakang APOPO di didirikan?
Meninjau APOPO merupakan organisasi non-pemerintah Belgia yang di didirikan oleh Bart Weetjens pada tahun 1997 dan sudah terdaftar untuk melatih tikus kantong raksasa selatan untuk mendeteksi ranjau darat dan TBC. Para anggota organisasi tersebut menyebut tikus yang sudah terlatih dengan panggilan “HeroRAT” yang memiliki arti Tikus Pahlawan.
Sumber gambar : https://www.apopo.org/en |
Namun sisi buruk “HeroRAT” tersebut adalah mereka memiliki penglihatan yang buruk dan hanya bisa hidup sampai sekitar 8 tahun. Karena itu, para tikus ini harus menjalani pelatihan dengan ketat.
Tikus-tikus yang akan dilatih pun tidak sembarangan, melainkan tikus jenis giant African pouched rats atau tikus gambia yang bisa memiliki berat hingga 4-7 kg. Selain dapat mendeteksi ranjau, tikus ini bisa mendeteksi TBC bahkan kanker dengan indera mereka juga lho !
Lantas, bagaimana cara pelatihan tikus tersebut?
Ini seperti implementasi dari psikologi teori classical conditioning dimana tikus dilatih menghasilkan suatu respon atau tindakan jika dihadapkan pada stimulus tertentu
Sejak berumur sebulan, para tikus dipersiapkan untuk pelatihan rutin. Mereka dibiasakan untuk dibawa, mendengar kebisingan, mencium bau orang dan juga tempat dengan indera mereka.
Dan diumur 6 minggu, para tikus ini mulai dilatih. Para tikus tersebut mulai dilatih bergerak diatas tanah, dibiarkan untuk menjelajahi tempat dan mencium segala hal-hal yang sudah dilaluinya.
Dalam tahap ini, APOPO tidak mengintruksikan para tikus secara verbal, akan tetapi mereka diberi pengarahan bahwa ketika mendengar bunyi klik, mereka mendapat hadiah makanan. Pelatihan menghabiskan waktu 9 bulan untuk mempersiapkan pasukan tikus agar siap mendeteksi ranjau secara nyata
Sumber gambar : https://www.sosense.org/projects/apopo-training-detection-herorats-to-save-lives/ |
Nah, jika tikus terlatih menemukan ranjau darat, mereka berhenti dan menggali di tempat beraroma TNT. Jika positif, si tikus akan mendapat makanan dan bebas dari ranjau tanpa menjadi korban.
Jika manusia membutuhkan waktu selama 4 hari, seekor tikus mampu mencari lebih daei 2000 kaki persegi dalam 20 menit.
– Abdullah Ramadhan, Manajer Pelatihan APOPO
Bagaimana menurutmu? HeroRAT mampu mencegah ribuan jiwa dari ranjau darat yang sulit di deteksi, dimana ranjau tersebut sudah menjadi ancaman mematikan belasan tahun yang mengakibatkan cacat bahkan kematian, Bukankah binatang berbulu ini pahlawan?
Referensi :
https://www.apopo.org/en/what-we-do/detecting-tuberculosis
https://youtu.be/rShn_v-4jAM (How to train the rat) from APOPO Official.
Oleh : Vetrin Rukmanansa