Apa itu toxic relationship?
Toxic relationship adalah bentuk hubungan (keluarga, sahabat, masyarakat maupun pasangan) dimana dalam suatu hubungan tersebut terdapat manipulasi, dan pelaku tidak dapat menjadi diri sendiri yang akhirnya menimbulkan tindakan yang merugikan. Lain halnya dengan relasi yang sehat. Relasi yang sehat membuat kita mampu menjadi diri sendiri, bisa bersosialisasi dengan baik, mampu berteman dengan baik dan tidak adanya tekanan dari pihak manapun. dan masih banyak lagi pengertian toxic relationship menurut para ahli.
Setiap hubungan pasti memiliki masalah. Karena dalam suatu hubungan terdapat dua pelaku atau lebih yang memiliki karakter, kepribadian dan pola pikir yang berbeda. Maka bukan suatu hal yang aneh apabila dalam suatu relationship terdapat beberapa masalah. Namun hubungan yang sehat mampu menyelesaikan masalah tersebut tanpa adanya manipulasi, kekerasan, dan sebagainya.
Tanda-tanda toxic relationship
Istilah toxic relationship memang sedang ramai dibicarakan untuk saat ini. Selain itu, kita sering menjumpai banyak sekali toxic relationship di sekitar kita. Mulai dari lingkungan yang toxic, keluarga toxic, teman toxic, dan lain sebagainya. Akan tetapi, bukan berarti setiap hubungan yang sedang bermasalah dapat dikatakan sebagai toxic relationship. Yuk sama-sama belajar mengenai tanda-tanda suatu hubungan atau relasi yang dapat dikatakan sebagai toxic relationship.
- Adanya perlakuan secara kasar, baik secara fisik maupun emosional
- Adanya perilaku manipulasi, yaitu mengontrol lawan tanpa diketahui
- Adanya tindakan eksploitasi atau memanfaatkan
- Tidak pernah setuju dengan oranglain, ia percaya bahwa mereka benar tentang segala hal dan dengan demikian akan sering mencoba mengintimidasi dan mengendalikan orang lain untuk melakukan sesuatu dengan cara mereka.
- Selalu negatif thinking
Berikut beberapa hal yng dirasakan seeorang apabila ia berada di lingkungan atau hubungan yang toxic.
- Merasa dikendalikan dan diatur orang lain
- Tidak bisa bebas untuk berpendapat
- Merasa dimanfaatkan dan tidak dipedulikan
- Selalu dikritik tanpa tujuan yang jelas dan hanya untuk menjatuhkan
- Merasa senang ketika tidak berada di lingkungan tersebut
Toxic relationship, perbaiki atau akhiri?
Apabila seseorang disekitarmu atau bahkan kamu sendiri sedang berada dalam toxic relationship, maka kamu harus segera menyadarinya dan mengambil keputusan yang terbaik. Sebab toxic relationship dapat merugikan diri sendiri, baik secara jasmani maupun rohani, secara akal, emosional, maupun finansial. Toxic relationship membuat dirimu tidak berkembang karena kamu selalu merasa tertekan, mendapat kritik tanpa saran dan kehadiran tanpa kepastian. Pahamilah bahwa setiap orang berharga, apabila ia berada di lingkungan dan orang yang tepat.
Coba tanyakan pada dirimu sendiri, apakah relationship ini masih mampu diperbaiki atau lebih baik diakhiri? Apakah saya lebih bahagia saat relationship ini diakhiri ? atau diperbaiki ?. Bagaimana dampak positif dan negatifnya apabila relasi ini diakhiri? Atau hanya diperbaiki?.
Apabila suatu relationship sudah memasuki ranah toxic, memang sangat sulit untuk diperbaiki, hal ini berkaitan dengan ego masing-masing. Akan tetapi hal yang sulit bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Allah selalu memberi masalah kepada hamba-Nya disertai solusi dari-Nya. Selain itu, jangan membebani diri untuk sesuatu yang bisa dilepaskan. Kuncinya harus sadar dan mengambil keputusan yang terbaik. Anda tidak sendiri !