forum baca–Surat Al-Waqi’ah merupakan salah satu surat pilihan dan sangat dianjurkan untuk dibaca oleh umat muslim di setiap harinya. Sangat dianjurkan pula bagi setiap muslim untuk menghafalkannya. Surat Al-Waqi’ah terdiri dari 96 ayat dan menempati urutan surat ke-56 dalam Al-Qur’an. Banyak sekali keutamaan yang diperoleh bagi seseorang yang konsisten membaca Surat Al-Waqi’ah. Salah satu yang seirng dijelaskan ialah bahwa dengan membaca Surat Al-Waqi’ah maka rezeki akan terus mengalir bagi kehidupan kita.
Dikutip dari Kitab Khozinul Asror halaman 169, diriwayatkan Oleh Abu ‘Ubaidah dan Al-Harist, Rasulullah SAW bersabda: ”Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam maka ia tidak akan tertimpa kekurangan. Surat Al-Waqi’ah merupakan surat kecukupan (kekayaan), maka bacalah dan ajarkan pula kepada anak-anakmu”.
Berdasarkan makna hadist diatas, dapat dijelaskan bahwa surat Al-Waqi’ah memiliki manfaat yang luar biasa bagi pembacanya. Bagi mereka yang senantiasa membaca surat Al-Waqi’ah, maka kehidupannya akan diliputi kesejahteraan dan tidak akan mengalami kekurangan dalam kehidupannya. Rasulullah SAW juga memerintahkan kepada setiap orang tua ataupun guru untuk senantiasa membaca surat Al-Waqi’ah dan mengajarkan pula kepada putra-putrinya sebagai bekal untuk masa depan mereka.
Masih dalam kitab yang sama, namun terdapat dalam riwayat lain dijelaskan pula “Barang siapa yang istiqomah (konsisten) membaca surat Al-Waqi’ah maka ia tidak akan kekurangan selama-lamanya.”
Dapat disimpulkan pula bahwa manfaat dari membaca Surat Al-Waqi’ah dapat diperoleh apabila orang tersebut membaca secara konsisten. Apabila ia membaca hanya saat waktu luang ataupun seingatnya saja maka manfaat yang diperoleh tidak akan maksimal pula.
Apakah diperbolehkan mencari kenikmatan dunia dengan menggunakan amalan akhirat?
Terdapat beberapa pertanyaan, apakah diperbolehkan membaca Surat Al-Waqi’ah yang merupakan amalan yang seharusnya diniatkan untuk memperoleh ridha Allah SWT kemudian dibaca dengan tujuan agar memperoleh rezeki yang banyak, dimana hal tersebut tampak untuk kepentingn duniawi saja?. Jawabannya diperbolehkan saja. Akan tetapi, pada hakikatnya berdoa adalah meminta, bukan memaksa. Jadi, maksud dari penjelasan diatas ialah Allah SWT akan memberikan rezeki kepada mereka berupa perasaan cukup dengan rezeki yang mereka peroleh berupa kesehatan, kehidupan, dan lain sebagainya atau bisa juga Allah SWT akan memberikan harta yang dapat menjadi bekal untuk beribadah kepada-Nya dan modal untuk mempelajari suatu ilmu.
Kehendak baik tanpa melibatkan usaha dunia tidak termasuk riya’.
Kitab Khozinul Asror