Tulisan ini mengulas mengenai beberapa manfaat dan keutamaan bagi mereka yang menghafal Al-Qur’an berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadist. Dengan diketahuinya keutamaan dari menghafal Al-Qur’an maka dapat menjadi pemicu seseorang untuk lebih giat menghafal Al-Qur’an. Keutamaan Al-Qur’an juga dapat meyakinkan seseorang yang masih ragu dalam menghafalnya.
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam. Al-Qur’an berfungsi sebagai pedoman umat muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena Al-Qur’an memuat segala perintah, larangan, anjuran maupun tata cara beribadah yang sesuai dengan syari’at Islam. Kedudukan Al-Qur’an sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban umat muslim dunia untuk menjaga Al-Qur’an dalam hidup mereka. Bentuk penjagaan terhadap Al-Qur’an dapat dilakukan dengan cara membaca setiap hari secara rutin, mengkaji tafsir Al-Qur’an, atau bahkan sebagian muslim mampu menghafal Al-Qur’an agar Al-Qur’an tersebut dapat terpatri dalam akal maupun hati mereka.
Proses menghafal Al-Qur’an tentu bukan perkara yang mudah. Didalamnya terdapat rintangan yang harus dihadapi. Seperti rasa malas untuk mengulang, kurang baik dalam memanajemen waktu, dan lain sebagainya. Pepatah mengatakan bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Dan perkara sulit bukan berarti tidak mungkin dapat dilakukan. Asal ada kemauan dan niat yang tulus maka siapapun dapat menghafal Al-Qur’an. Maka dari itu, dibutuhkan keseriusan yang mendalam dalam menghafal Al-Qur’an.
Dengan proses yang tidak begitu mudah juga berbanding lurus dengan hasil yang akan ia dapatkan. Berikut beberapa keutamaan bagi mereka yang menghafalkan Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Isi
1. Orang yang menghafal Al-Qur’an merupakan golongan manusia terbaik.
Berdasarkan hadits riwayat Bukhari, dari Ustman, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baiknya manusia di antara kamu adalah yang mempelajari al-Quran dan mengamalkannya.”
Orang-orang yang bersedia menghafalkan Al-Qur’an akan dikategorikan sebagai manusia yang terbaik, karena agar proses menghafal dapat berjalan lancar, seseorang harus mempelajari terlebih dahulu apa yang akan dihafalkannya. Dan untuk menjadikan hafalan tersebut semakin kuat, seseorang harus senantiasa mengulangnya (nderes) serta diamalkan dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Lebih utama menjadi imam shalat
Keutamaan menghafal Al Quran yang kedua adalah lebih utama menjadi imam salat. Hal itu diriwayatkan Rasulullah dari Ibnu Mas’id Al-Ansori dalam hadist riwayat Bukhari, “Yang lebih berhak memimpin kamu adalah yang paling bagus bacaan Al-Qurannya di antara kamu.”
Seperti yang kita ketahui, bacaan dalam shalat sebagian besar merupakan ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an. Maka dari itu, agar shalat kita dapat khusyuk maka diutamakan yang memimpin shalat ialah mereka yang memiliki bacaan Al-Qur’an paling baik. Bagi para penghafal Al-Qur’an, memiliki bacaan Al-Qur’an merupakan syarat mutlak sebelum mereka menghafal, karena apabila bacaannya buruk maka dalam menghafal pun akan sulit dibenahi.
3. Mendapat syafaat
Rasulullah SAW bersabda: “Baca lah Al-Quran, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat kepada pemilknya. Baca lah az-Zarawain (dua surat cahaya) yakni surat Al-Baqarah dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca kedua surat tersebut. Baca lah ula surat Al-Baqarah. mengambil surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya.” (H. R. Muslim)
Bagi mereka yang memiliki kemauan untuk menghafal al-qur’an serta mampu mewujudkan keinginannya tersebut, maka kelak ia akan mendapat syafaat di hari kiamat. Dalam hadist diatas diutamakan untuk menghafal Surat Al-Baqarah dan Ali Imran. Apalagi mereka yang bersedia menghafalkan al-quran secara penuh?
4. Satu-satunya sifat hasud yang diperbolehkan
Hasud adalah sikap seseorang yang mengharapkan agar nikmat yang diterima oleh orang lain hilang kepadanya. Sifat ini pun haram hukumnya dilakukan. Namun, sifat ini (ghibah) boleh dilakukan pada orang yang ingin memperoleh kebaikan seperti yang diperoleh orang lain tanpa ingin nikmat yang dimiliki orang lain itu hilang.
Dalam hadist riwayat Bukhari, dari Ibnu Umar Ra, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak diperbolehkan hasud kecuali pada dua hal: seseorang yang diberi Allah Al-Quran, dan menyibukkan diri siang dan malam dan seseorang yang diberi harta, kemudian, dari harta itu ia infakkan pada siang dan malam hari.”
5. Pahala berlipat ganda
Membaca Al Quran merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Namun, dalam ibadah ini Allah berjanji akan melipat gandakan pahalanya menjadi 10 kali lipat. Dalam hadist riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya sepuluh pahala dan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat, dan aku tidak mengatakan alif-lam-mim itu satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf tersendiri.” Dalam proses menghafal Al-Qur’an tentu perlu dibaca berulang-ulang agar hafalannya dapat terpatri dalam akal maupun hati. Maka dari itu, salah satu keutamaan dari menghafal al-qu’an ialah akan mendapat pahal yang berlipat karena membacanya berulang-ulang.
6. Keinginan dikabulkan oleh Allah swt.
Keutamaan menghafal Al-Qur’an yang lain adalah dikabulkannya keinginan oleh Allah SWT. Dalam hadist riwayat Tirmidzi, dari Sa’id al-Khudri Ra, Nabi Muhammad bersabda, “Allah berfirman, ‘Barang siapa yang disibukkan dengan Al-Quran dan mengingat-Ku, maka akan aku berikan keutamaan kepadanya lebih besar dari apa yang Ku berikan kepada lainnya dan keutamaan kalam Allah dibanding kalam lain ibarat keutamaan Allah dengan mahluknya.” bagi mereka para penghafal Al-Qur’an yang fokus pada proses menghafalnya hingga lupa meminta pada Allah apa yang menjadi hajat mereka, maka Allah akan memenuhi hajat mereka sebelum mereka memintanya. benar-benar keutamaan yang sungguh luar biasa bukan?
7. Ibarat rumah yang indah
Dengan menghafal Al-Quran hati akan menjadi lebih indah dan tenang. Hal ini juga disampaikan oleh Nabi Muhammad dalam hadist riwayat Tirmidzi, dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang yang di dalam jiwanya tidak ada sedikit pun dari Al-Quran, ibarat sebuah rumah yang rusak.”
Allah SWT dalam Quran surat Ar-Ra’d ayat 28 berfirman mengenai jiwa manusia yang selalu mengingat Al-Quran dan Allah
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
8. Kedudukan yang lebih tinggi
Setiap umat Islam tentu menginginkan kedudukan yang tinggi di akhirat kelak. Menjadi Tahfidz Quran pun bisa menjadi salah satu cara menggapainya karena Nabi Muhammad dalam hadist riwayat Muslim bersabda,
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat kamu dengan kitab ini dan menjatuhkan yang lain.”
9. Akan disematkan jubah dan mahkota
Keutamaan menghafal Al Quran yang terakhir adalah disematkannya mahkota dan jubah karomah serta keridhaan Allah kepadanya. Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada penghafal Al Quran.
Berdasarkan hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda “Penghafal Al-Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian akan berkata, ‘Ya Tuhanku, berikan lah perhiasan (kepada orang yang membaca al-Quran’), kemudian orang itu dipakaikan mahkota karomah (kemuliaan). Sesudah itu Al-Quran memohon kembali, ‘Ya Tuhanku ridhailah dia’, kemudian Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, baca lah (Al-Quran) dan terus lah naik lah (ke surga). Lantas, derajatnya (di surga) pun terus bertambah. pada setiap ayat (yang dibacanya) terdapat satu kebaikan.”
10. Punya cahaya yang lebih indah dari matahari
11. Penghafal Al-Qur’an merupakan ciri orang yang berilmu
“sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim”. (Q.S. Al-ankabut: 49)
Berikut ini adalah manfaat-manfaat hafalan Al-Qur’an, seperti yang penulis dan orang lain rasakan:
- Pikiran yang jernih.
- Kekuatan memori.
- Ketenangan dan stabilitas psikologis.
- Senang dan bahagia.
- Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
- Mampu berbicara di depan publik.
- Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.
- Terbebas dari penyakit akut.
- Dapat meningkatkan IQ.
- Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
Akan tetapi, bagi mereka yang tidak berkesempatan untuk menghafal Al-Qur’an tidak perlu berkecil hati ataupun minder, merasa bahwa ia bukanlah muslim yang sempurna. Bahkan ada yang telah berusaha menghafalkan Al-Qur’an namun tak kunjung hafal juga. Jangan menyerah ya, bahkan batu yang keras pun mampu hancur hanya karena tetesan air. Tetap berusaha, sabar dan tawakal menjadi kunci utamanya. Karena yang terpenting dalam kehidupan ini ialah mengamalkan isi dari Al-Qur’an tersebut, bukan sekedar menghafal. Jadi bagi para penghafal Al-Qur’an juga tidak cukup hanya dengan menghafalnya, akan tetapi juga perlu menelaah lebih jauh mengenai isi kandungan Al-Qur’an. Dengan begitu, terciptalah muslim yang kuat dan taat pada aturan agama.