Perempuan memiliki kodrat berupa mengeluarkan darah bukan karena sakit ataupun terluka. Darah tersebut keluar dari farji (kemaluan) seorang perempuan, dimana darah tersebut berasal dari dalam rahim perempuan. Apabila perempuan sedang mengalami masa haid maka ia tidak diperbolehkan melaksanakan beberapa ibadah tertentu, seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya.
Nah, apakah teman-teman tahu mengenai seluk beluk tentang haid? Bagaimana asal mula perempuan bisa mengeluarkan darah haid? Orang Arab menyebutkan bahwa darah haid ini sudah ada pada perempuan sejak zaman dahulu. Berawal dari Siti Hawa, ketika beliau dibujuk oleh iblis laknatullah untuk memotong pohon khuldi untuk dimakan buahnya.
Pohon khuldi merupakan pohon yang dilarang oleh Allah SWT untuk disentuh oleh adam dan hawa sewaktu di surga. Getah dari pohon khuldi tersebut mengenai Siti Hawa tepat ketika Allah melaknat perbuatan keduanya. Kemudian farji dari Siti Hawa mengeluarkan darah secara berkala, beliau mengalaminya setiap bulan. Akhirnya hal tersebut terjadi pada setiap perempuan secara turun temurun.
Daftar Isi
Dampak Bagi Perempuan Ketika Tidak Bisa Haid
Maka dari itu, bisa diibaratkan perempuan yang tidak sedang mengandung ia akan mengeluarkan darah haid. Akan tetapi, apabila perempuan tidak mengeluarkan darah haid justru ia akan sakit, wajahnya pucat, makan tidak enak dan tidur pun tidak nyenyak. Hal tersebut karena sudah di nas (ditetapkan) oleh Allah SWT bahwa darah haid merupakan darah kotor. Perempuan akan sehat apabila darah tersebut dikeluarkan.
Apa Hikmah Allah SWT Memberi Darah Haid Bagi Perempuan?
Allah tidak akan menciptakan segala sesuatu kecuali ada hikmah di dalamnya. Mulai dari penciptaan paus biru Antartika sebagai hewan terbesar di dunia sampai pada penciptaan binatang pengerat terkecil di dunia yaitu pygmy jerboa yang memiliki panjang tubuh sekitar 4 cm saja. Hikmah selalu ada dalam berbagai ciptaan Allah SWT. Akan tetapi, manusia yang terlalu bodoh untuk menyadari keberadaan hikmah tersebut.
تَعْلَمُونَ لَا وَأَنتُمْ يَعْلَمُ وَاللَّهُ ۗ لَّكُمْشَرٌّ وَهُوَ شَيْئًا تُحِبُّوا أَن وَعَسَىٰ ۖلَّكُمْ خَيْرٌ وَهُوَ شَيْئًاتَكْرَهُوا أَن وَعَسَىٰ ۖ لَّكُمْ كُرْهٌوَهُوَ الْقِتَالُ عَلَيْكُمُ كُتِبَ
Artinya: “diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Q. S. Al-Baqarah ayat 216).
Begitu pula dalam permasalahan haid ini. Dengan kodrat perempuan yang mengeluarkan darah setiap bulannya tidak boleh menjadikan perempuan tersebut berkecil hati ataupun minder. Dalam pembahasan ini, akan dicantumkan sebagian dari hikmah perempuan mengalamai haid menurut kitab Risalatul Mahid karangan K. H. Masruhan Ihsan.
1. Mengajarkan untuk menjaga kebersihan diri
Kelak setiap perempuan akan menjadi ibu bagi putra putrinya. Ia akan mengurus putra putrinya mulai dari saat menjadi masih bayi. Anak bayi tidak mungkin mampu melakukan semuanya sendirian. Mulai dari mandi, makan, pup, dll. Maka dari itu, melalui haid Allah memberi pelajaran kepada perempuan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan tidak merasa jijik dengan kotoran apapun. Sehingga perawatan bayi pun dapat dilakukannya secara optimal.
2. Mengajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar
Apabila seorang perempuan telah menerima mahar dari seorang laki-laki, maka ia harus sanggup pula menerima segala keburukan dari laki-laki tersebut. Apalagi laki-laki terkadang kurang teliti dalam menjaga kebersihan rumah. Maka dari itu, sebagai istri yang baik ia harus senantiasa menjaga kebersihan rumah, kebersihan dari pakaian suaminya sebagai bentuk ketaatan terhadap suaminya.
3. Laki-laki dan perempuan yang saling melengkapi
Perempuan tidak bisa menghasilkan air mani yang mampu menggumpal dan menjadi tulang, akan tetapi hanya laki-laki yang memilikinya. Sedangkan agar tulang tersebut dapat tumbuh berkembang dan memiliki daging membutuhkan darah, dan hanya perempuan yang memilikinya. Maka dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan bayi membutuhkan tiga hal, yaitu tulang dari bapak, daging dari ibu, dan Allah SWT yang memberi ruh, anggota badan seperti penglihatan, pendengaran, perasa, akal agar mampu berjalan menuju kebaikan.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [النحل 78]
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (An-Nahl ayat 78)
4. Pengontrol hawa nafsu perempuan yang tinggi
Allah memberi karunia kepada perempuan berupa perasaan malu. Akan tetapi, perempuan juga memiliki hawa nafsu yang lebih tinggi dibanding seorang laki-laki. Perempuan cenderung memiliki keinginan yang lebih tinggi dibanding laki-laki dalam beberapa hal. Misal dalam berpakaian, berhias ataupun membeli barang. Maka dari itu, Allah mencegahnya dengan memberi rasa malu yang tinggi berupa darah haid. Saat perempuan tengah mengalami haid ia akan cenderung malas untuk pergi kemana-mana.
5. Darah haid sebagai penanda perempuan baligh
Dalam buku Risalah Haid, Nifas, dan Istihadhah karya KH Muhammad Ardani bin Ahmad disebutkan, darah yang disebut darah haid harus memenuhi tiga syarat. Yaitu harus terjadi pada usia haid minimal sembilan tahun, tidak keluar pada batas minimal masa suci (yakni 15 hari 15 malam), dan tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 15 hari.
6. Darah haid untuk menghitung masa ‘iddah (penantian) seorang perempuan
Setiap perempuan memiliki perbedaan masa iddah sesuai dengan kondisinya masing-masing. Jadi nggak bisa disamaratakan antara perempuan satu dan lainnya karena bergantung pada kondisi dan situasinya. Dengan haid inilah salah satu cara menentukan masa iddah. Untuk selengkapnya kamu bisa baca: Masa Iddah Bagi Perempuan
7. Haid sebagai tanda kosongnya janin dalam rahim.
Perempuan yang mengalami haid merupakan pertanda bahwa perempuan tersebut tidak memiliki janin dalam rahimnya (tidak hamil).
Nama atau Istilah Lain dari Haid
Menurut lisan orang-orang Arab, istilah haid memiliki 10 nama lain, yaitu:
حَيْضٌ،طَمَثْ، ضَحَكْ، اَكْثَارْ، أَعْصَارْ، دَرَاسْ، عَرَاْك، فَرَاكْ، طَمَسْ، نِفَاسْ، مَخَاضْ، مَحِيْض، دَرسْ، قُرْءٌ، أَذًى.
Hewan yang Mampu Mengeluarkan Darah Haid
Dan menurut keterangan para ilmuwan hewan, ada beberapa hewan yang mampu mengeluarkan darah haid. Akan tetapi, dalam siklus maupun proses keluarnya darah haid mereka memiliki cara tersendiri. Adapun hewan yang mampu mengeluarkan darah haid ialah manusia, kelinci, kadal, kelelawar, unta, anjing, cicak dan kuda.
Demikian hikmah-hikmah adanya haid bagi perempuan menurut kitab risalatul mahid. Di akhir pembahasan ini, pengarang juga mengutarakan bahwa Allah SWT Maha Mengetahui mengenai hikmah haid bagi perempuan. Sedangkan pengarang hanya mampu mengulas sebagian dari hikmah haid berdasarkan sudut pandang beliau sebagai manusia. Wallahu a’lam.