You are currently viewing TAWAKAL: Cara Paling Ampuh Mengatasi Harapan Yang Tak Sesuai

TAWAKAL: Cara Paling Ampuh Mengatasi Harapan Yang Tak Sesuai

Forum Baca – Tawakal. Berbicara mengenai tawakal, saya mulai dengan sebuah quotes atau kata-kata mutiara yang berkaitan dengan tawakal.

“Semua keberhasilan terbaik  Anda, datang setelah kekecewaan besar yang Anda hadapi dengan sabar dan tawakal”

Mengalami kegagalan dalam usaha merupakan hal yang biasa dalam sebuah perjalanan hidup. Sering kali kita dihadapkan dengan kenyataan yang tak sejalan dengan harapan. Ekspektasi yang kita bangun tak sama dengan realita yang ada. Kehidupan memang berjalan penuh dengan kejutan, tak semua yang kita rencanakan akan berhasil dengan sempurna.

Tak semua yang kita inginkan dapat ter wujudkan. Hal tersebut tentu menimbulkan kekecewaan bagi pelakunya. Akan tetapi, hal ini akan lebih mudah dihadapi ketika setiap umat manusia memiliki sikap tawakal.

Apa itu Tawakal?

Tawakal bermakna berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi atau  menunggu hasil suatu pekerjaan.

Dalam firman Allah SWT Surat Al-Maidah ayat 23 dijelaskan:

وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوۡۤا اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡن

“..dan bertakwalah kamu kepada Allah jika kamu orang-orang beriman”  (Al-Maidah:23)

Bukan tanpa alasan, Islam mengajarkan seluruh umatnya untuk terus memohon pertolongan dan berserah diri kepada Sang Pencipta. Sebab Allah Maha Besar dan selalu mempunyai rencana baik bagi setiap umatnya. Di mana tugas manusia hanya berusaha dengan sungguh-sungguh dan selebihnya adalah tugas Allah SWT untuk mengatur jalan baginya.

Kapan seharusnya manusia bertawakallah kepada Allah?

Kita semua tidak asing dengan slogan bahwa hidup ini hanya butuh D-U-I-T, yakni do’a, usaha, iman dan tawakal. Nah, dalam rangkaian tersebut tawakal menempati urutan paling akhir. Maka dari itu, manusia hendaknya bertawakal kepada Allah setelah ia berdoa, berusaha, beriman/memiliki keyakinan atas usaha dan doa yang dipanjatkannya.

Baca Juga:  Pentingnya Akhlak Mulia dalam Islam dan Kehidupan Sehari Hari

Tingkatan dalam Tawakal

Dalam implementasinya, menurut Syaikh Muhammad Nawawi dalam Kitab Qomi’uttughyan, Hlm 13-14, tawakal dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut.

  1. Tawakkal di dalam hak Allah dan kepercayaan pada tanggungan dan pertolongan-Nya. Tawakal pada tingkatan ini diibaratkan seseorang yang percaya kepada wakilnya
  2. Tawakal sebagaimana anak kecil di bawah naungan ibunya. Anak kecil tidak akan tertarik kepada selain ibunya, hidupnya akan selalu bergantung kepada ibunya. Apabila terdapat kesulitan ia pasti akan memanggil ibunya, bukan yang lain.
  3. Tawakal sepenuhnya kepada Allah. Segala gerak gerik dan diamnya di depan Allah SWT sebagaimana mayat di depan orang yang memandikannya. Tawakal semacam ini merupakan tingkatan tertinggi dalam bertawakal kepada Allah SWT. Tawakal semacam ini dimiliki oleh para sufi, orang-orang yang memiliki sifat zuhud terhadap dunia dan dalam hidupnya hanya mengharap Ridha Allah SWT.

Tawakal merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap mukmin. Menerapkan sikap tawakal merupakan salah satu pengamalan dari iman kepada takdir Allah SWT. Tawakal juga dapat menjadi benteng bagi manusia agar senantiasa berhusnudzon kepada Allah SWT dan tak pernah putus asa apabila usahanya belum membuahkan hasil.

Sebagai mukmin sejati hendaknya kita melatih diri untuk senantiasa bertawakal kepada Allah SWT atas usaha dan doa yang kita langit kan, sehingga Ridha Allah SWT bisa didapatkan. Hidup di dunia pun terasa aman sebab tempat bergantung kita ialah Alah SWT semata.

Oleh: Khusna Kiswatul Azizah