You are currently viewing Pentingnya Akhlak Mulia dalam Islam dan Kehidupan Sehari Hari

Pentingnya Akhlak Mulia dalam Islam dan Kehidupan Sehari Hari

Forum Baca – Akhlak Mulia. Islam merupakan agama yang rahmatallil’alamin. Kehadiran agama Islam memberi rahmat dan menciptakan kedamaian bagi seluruh alam. Segala aspek kehidupan manusia diatur dalam Islam melalui Al-Quran dan sunnah. Pembahasan tersebut  mulai dari persoalan dunia hingga akhiratnya

Risalah Islam terbagi menjadi empat  bagian yaitu akidah,  ibadah, muamalah, dan akhlak. Dalam implementasi keempatnya saling berkaitan satu sama lain. Akhlak berada di urutan paling akhir tidak menunjukkan bahwa akhlak tidak memiliki hubungan dengan lainnya. Bukan pula berarti bahwa akhlak bukan prioritas dalam ajaran Islam.

Pengertian Akhlak

Akhlak berasal  dari bahasa arab al-akhlak, yang merupakan bentuk jamak dari kata khuluq atau al-khaliq yang berarti tabiat, budi pekerti, kebiasaan atau adat.

Sedangkan secara istilah, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Apabila suatu perbuatan hanya dilakukan sesekali saja ataupun melakukan perbuatan tersebut dengan maksud dan tujuan tertentu, maka belum disebut sebagai akhlak.

Akhlak yang mulia menempati posisi yang paling penting dalam Islam. Hal ini karena setiap aspek dari ajaran agama Islam selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak mulia. Penerapan dari  akidah, ibadah dan muamalah secara sempurna akan ter manifestasikan dalam akhlak yang mulia.

Hubungan Akhlak Dengan Akidah

Pokok bahasan akidah dalam Islam ialah mengenai tauhid, yaitu mengesakan Allah swt. Dalam ajaran Islam, orang yang memeluk agama Islam harus mampu bertauhid dengan benar. Orang yang tidak mampu bertauhid disebut syirik, sedangkan syirik merupakan perbuatan yang hina dalam ajaran agama.

وَ اِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَ هُوَ یَعِظُهٗ یٰبُنَیَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِﳳ-اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْم عَظِیْمٌ(۱۳

Artinya: “dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.(Luqman: 13)

Baca Juga:  Pentingnya Ikhlas dalam Belajar, Mengapa?

Hubungan Akhlak Dengan Ibadah

Kita diperintahkan untuk senantiasa mengingat Allah setiap saat, salah satunya adalah dengan shalat. Shalat merupakan sarana berkomunikasi seorang hamba dengan Allah swt. Shalat merupakan ibadah yang kelak akan dihisab pertama kalinya. Akan tetapi, hakikat dari shalat ini bukan hanya sebagai bentuk pengabdian diri kepada Allah saja, shalat juga sebagai sarana pembentukan akhlakul karimah dalam diri seseorang. Kesempurnaan akhlak seseorang juga dapat diukur melalui kesempurnaan shalatnya.

اُتْلُ مَاۤ اُوْحِیَ اِلَیْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَ اَقِمِ الصَّلٰوةَؕ-اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَ الْمُنْكَرِؕ-وَ لَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُؕ-وَ اللّٰهُ یَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ(۴۵

Artinya: “bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-kitab dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-‘Ankabut:45)

Zakat

Zakat merupakan salah satu sarana penyucian diri dari harta yang haram, sebab sebagian dari harta yang kita dapatkan terdapat hak-hak orang lain di dalamnya. Zakat bukan sekedar mengeluarkan sebagian harta untuk diberikan orang lain saja, melainkan sebagai sarana dalam pembentukan sikap dermawan dalam diri seseorang.

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَ تُزَكِّیْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَیْهِمْؕ-اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْؕ-وَ اللّٰهُ سَمِیْعٌ عَلِیْمٌ(۱۰۳

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “ (At-Taubah:103)

Puasa

Hakikat dari ibadah puasa bukan sekedar menahan makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari saja. Bukan pula hanya sebagai sarana mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Perintah berpuasa juga dapat meningkatkan ketakwaan seseorang atas ketentuan Allah swt.

Baca Juga:  11+ Adab dalam Membaca Al-Qur'an yang Wajib Diperhatikan

یٰۤاَیُّهَا الَّذِیْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَیْكُمُ الصِّیَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِیْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ(۱۸۳

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertawa” (Al-Baqarah: 183)

Haji

Ibadah haji merupakan ibadah yang hanya dilakukan pada bulan-bulan tertentu. Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi mereka yang memenuhi syarat wajib haji. Adapun orang yang belum memenuhi syarat wajib maka tidak diwajibkan menunaikan ibadah haji. Dalam pelaksanaannya, ibadah haji bukan hanya sekedar mengunjungi baitullah saja, di dalamnya terdapat larangan dan anjuran yang berkaitan dengan perintah berakhlakul karimah.

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ-فَمَنْ فَرَضَ فِیْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَ لَا فُسُوْقَۙ-وَ لَا جِدَالَ فِی الْحَجِّؕ-وَ مَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَیْرٍ یَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ﳳ-وَ تَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَیْرَ الزَّادِ التَّقْوٰى٘-وَ اتَّقُوْنِ یٰۤاُولِی الْاَلْبَابِ(۱۹۷

Artinya:”(musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa pengerjaan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaku hai orang-orang yang berakal.” (Al-Baqarah: 197)

Hubungan Akhlak Dengan Muamalah

Hubungan Akhlak Dengan Ekonomi

Akhlak Islam mengatur jalannya  ekonomi mulai dari  bidang produksi, sirkulasi, distribusi, ataupun konsumsi. Akhlak Islam berfungsi sebagai batasan dalam menjalankan ekonomi. Sebagaimana kita ketahui, dalam implementasinya ekonomi membutuhkan hubungan antara manusia satu dengan lainnya. Dalam hal tersebut penting adanya etika yang baik dalam melakukan transaksi sebagai bentuk toleransi maupun memelihara ukhuwah antar sesama manusia.

Dalam  bidang produksi, hendaknya seorang muslim tidak memproduksi barang yang dapat membahayakan manusia. Meskipun keuntungan yang didapat dari barang berbahaya tersebut lebih besar dibanding barang yang tidak berbahaya.

Baca Juga:  Pengertian, Contoh, dan Cara Membaca Hukum Mim Sukun

Penanaman anggur sebagai bahan untuk membuat khamr maupun penanaman ganja yang dapat menimbulkan candu bagi penggunanya memang dapat memberi keuntungan besar bagi produsennya. Akan tetapi Islam melarang sebab barang tersebut dapat menimbulkan kerugian dan penderitaan bagi orang lain.

یَسْــٴَـلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَ الْمَیْسِرِؕ-قُلْ فِیْهِمَاۤ اِثْمٌ كَبِیْرٌ وَّ مَنَافِعُ لِلنَّاسِ٘-وَ اِثْمُهُمَاۤ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاؕ-وَ یَسْــٴَـلُوْنَكَ مَا ذَا یُنْفِقُوْنَ۬-قُلِ الْعَفْوَؕ-كَذٰلِكَ یُبَیِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰیٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ(۲۱۹

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir” (Al-Baqarah:219)

Hubungan Akhlak Dengan Politik

اِنَّ اللّٰهَ یَاْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰۤى اَهْلِهَاۙ-وَ اِذَا حَكَمْتُمْ بَیْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِؕ-اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا یَعِظُكُمْ بِهٖؕ-اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِیْعًۢا بَصِیْرًا(۵۸

   Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (An-Nisa’:58)

Ayat di atas menjelaskan hubungan antara akhlak dengan politik. Dalam dunia politik, tentu membutuhkan pemimpin sebagai manajer maupun pengambil keputusan terhadap organisasinya. Dalam sebuah kepemimpinan, seorang pemimpin harus memiliki etika dan sikap yang amanah dan adil. Dengan begitu, kepemimpinan dalam suatu organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat merealisasikan tujuan dari organisasi.

Al-Quran dan hadis merupakan sumber dari segala sumber hukum dalam Islam. Meragukan validitas Al-Quran dan hadis dalam menetapkan hukum bukanlah ciri dari muslim yang sejati. Dalil mengenai pentingnya akhlak mulia dalam implementasi kehidupan sehari-hari termaktub secara jelas dan rinci dalam Al-Quran maupun hadis. Maka dari itu, urgensi akhlak mulia dalam Islam tidak perlu diragukan lagi kebenarannya. Sebagai salah satu wujud iman terhadap kitabullah adalah menerapkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama makhluk-Nya.

Oleh: Khusna Kiswatul Azizah