You are currently viewing 3 Waktu Dikabulkannya Doa dan 8 Amalan Pada Hari Jum’at

3 Waktu Dikabulkannya Doa dan 8 Amalan Pada Hari Jum’at

Hari jum’at merupakan salah satu hari besar umat Islam. Hari dimana terdapat banyak keutamaan didalamnya. Salah satunya hari jum’at merupakan hari dimana cepat terkabulnya doa seorang hamba. Nah, pada hari jumat juga terdapat waktu-waktu tertentu dimana doa tersebut lebih mudah terkabul.

Waktu-waktu Mustajab (Terkabulnya) Doa Pada Hari Jumat

Berikut merupakan waktu-waktu mustajabnya doa pada hari jum’at:

1. Setelah Sholat Ashar Hingga Matahari Terbenam

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْتَمِسُوا السَّاعَةَ الَّتِي تُرْجَى فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ بَعْدَ الْعَصْرِ إِلَى غَيْبُوبَةِ الشَّمْسِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ وَمُحَمَّدُ بْنُ أَبِي حُمَيْدٍ يُضَعَّفُ ضَعَّفَهُ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ وَيُقَالُ لَهُ حَمَّادُ بْنُ أَبِي حُمَيْدٍ وَيُقَالُ هُوَ أَبُو إِبْرَاهِيمَ الْأَنْصَارِيُّ وَهُوَ مُنْكَرُ الْحَدِيثِ وَرَأَى بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ أَنَّ السَّاعَةَ الَّتِي تُرْجَى فِيهَا بَعْدَ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ وَبِهِ يَقُولُ أَحْمَدُ وَإِسْحَقُ

“Dari Anas bin Malik RA dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Carilah oleh kalian waktu-waktu yang mustajab pada Jumat setelah Ashar sampai tenggelamnya matahari.” 

Abu Isa berkata, dari jalur ini hadits ini gharib. Sebagian ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi dan yang lainnya berpendapat bahwa waktu yang mustajab pada hari Jumat adalah setelah  Ashar sampai matahari terbit, ini adalah pendapat Ahmad dan Ishaq. (HR Tirdmizi: 451)

2. Sejak Sholat Jumat Dimulai Hingga Selesai 

حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ الْمُزَنِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يَسْأَلُ اللَّهَ الْعَبْدُ فِيهَا شَيْئًا إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَّةُ سَاعَةٍ هِيَ قَالَ حِينَ تُقَامُ الصَّلَاةُ إِلَى الِانْصِرَافِ مِنْهَا قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي مُوسَى وَأَبِي ذَرٍّ وَسَلْمَانَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ وَأَبِي لُبَابَةَ وَسَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ وَأَبِي أُمَامَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

Baca Juga:  Lika-liku Jalan Dakwah Habib Husein Ja’far hingga Jadi Idola Generasi Milenial

Telah menceritakan kepada kami Ziyad bin Ayyub Al Baghdadi telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir Al Aqadi telah menceritakan kepada kami Katsir bin Abdullah bin Amr bin ‘Auf Al Muzani dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi SAW beliau bersabda,

“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada waktu yang tidaklah seorang hamba memohon sesuatu kepada Allah pada hari itu kecuali Allah pasti akan mengabulkannya.” Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah jam berapakah itu? Beliau menjawab: “Sejak ditegakkannya sholat Jumat sampai selesai.” 

(Perawi) berkata, “Dalam bab ini (ada juga riwayat, pent) dari Abu Musa, Abu Dzar, Salman, Abdullah bin Salam, Abu Lubabah, Sa’ad bin ‘Ubadah dan Abu Umamah.” Abu Isa berkata, hadits Amru bin ‘Auf adalah hadits hasan gharib. (HR Tirdmizi: 452)

3. Sejak Matahari Terbit

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُهْبِطَ مِنْهَا وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يُصَلِّي فَيَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَلَقِيتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ سَلَامٍ فَذَكَرْتُ لَهُ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ أَنَا أَعْلَمُ بِتِلْكَ السَّاعَةِ فَقُلْتُ أَخْبِرْنِي بِهَا وَلَا تَضْنَنْ بِهَا عَلَيَّ قَالَ هِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقُلْتُ كَيْفَ تَكُونُ بَعْدَ الْعَصْرِ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ يُصَلِّي وَتِلْكَ السَّاعَةُ لَا يُصَلَّى فِيهَا فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَلَسَ مَجْلِسًا يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ فَهُوَ فِي صَلَاةٍ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَهُوَ ذَاكَ

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan kepada kami Ma’an telah menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Yazid bin Abdullah bin Hadi dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik hari setelah terbitnya matahari adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan kedalam surga, pada hari itu juga dia dikeluarkan dari surga, dan tidaklah seorang muslim yang sholat dan memohon sesuatu kepada Allah bertepatan pada waktu itu, melainkan Allah akan mengijabahinya.” (HR Tirdmizi 453) 

Berdasarkan sumber diatas, dapat diketahui bahwa hari jumat memiliki waktu mustajab yang cukup banyak. Maka dari itu, sebagai hamba yang taat akan aturan agama hendaknya memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya. Hendaknya pada hari jum’at seorang hamba memperbanyak amalan-amalan yang berpahala sehingga mendapat ridho Allah di setiap langkah kehidupannya.

Baca Juga:  Qadha’, Fidyah dan Kafarat

Amalan Sunnah di Hari Jumat

Berikut 8 amalan sunnah di Hari Jumat bersumber dari hadis Nabi Muhammad SAW.

Membaca surat Al-Kahfi dan mentadaburinya


Setiap muslim diperintahkan membaca Surah Al-Kahfi pada malam dan hari Jumat. Dalam hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu disebutkan:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surah Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad-Darimi)

Di riwayat lain, “Barangsiapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Baihaqi)

Membaca Surah As-Sajdah dan Surah Al-Insan Saat Sholat Subuh Hari Jumat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الصُّبْحِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِ (الم تَنْزِيلُ) فِى الرَّكْعَةِ الأُولَى وَفِى الثَّانِيَةِ ( هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا)

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shplat Shubuh pada hari Jum’at “Alam Tanzil….” (Surah As-Sajdah) pada rakaat pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (Surat Al-Insan) pada rakaat kedua.” (HR Muslim No 880)

Mandi dan bersih-bersih pada hari jum’at

Mandi pada hari Jumat termasuk amalan yang sangat dianjurkan sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah dalam Hadis berikut.

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi shalat Jumat, maka hendaklah ia mandi.” (Muttafaqun ‘alaih). (HR Al-Bukhari No 877 dan Muslim No 844)

Selain mandi, disunnahkan untuk memotong kuku, memotong rambut, mencukur bulu kemaluan dan bulu ketiak serta bersiwak. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan: “Imam Syafii dan para ulama mazhab Syafi’iyah menegaskan dianjurkannya memotong kuku dan mencukur rambut-rambut di badan (kumis dan bulu kemaluan) pada hari Jumat.” (Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, 1:287)

Baca Juga:  2 Prinsip yang Harus Kamu Miliki Ketika Menjadi Anak Organisator

Memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW

[Dari Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

“Perbanyaklah sholawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bersholawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari Kiamat nanti.” (HR. Al-Baihaqi)

Mengeluarkan infak dan sedekah

Keutamaan sedekah dapat menjauhkan seseorang dari azab api neraka dan murkanya Allah. “Dan sedekah pada hari itu (Jumat) lebih mulia dibanding hari-hari selainnya”. (HR Ibnu Khuzaimah)
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah (1292-1350) pernah berkata: “Sedekah pada hari Jumat dibanding dengan sedekah di hari lain adalah seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan sedekah di bulan-bulan selainnya”.

Demikianlah tiga waktu dikabulkannya doa pada hari jumat. Berdoa merupakan sarana berkomunikasi seorang hamba dengan Penciptanya. Maka terdapat waktu-waktu tertentu yang diutamakan bagi seorang hamba apabila hendak berkomunikasi dengan sang Pencipta secara intens.

Dalam penjelasan diatas juga terdapat amalan yang dapat dilakukan oleh seseorang pada hari jumat. Sehingga hari jum’at yang mustajab tersebut dapat terlewati tanpa sia-sia. selain itu, terdapat adab seorang hamba saat berdoa kepada Sang Pencipta, selengkapnya di: Ingin Doa Cepat Terkabul? Coba Perhatikan 5 Adab dalam Berdoa Berikut